BOLTIM – Kayumoyondi, 20 Maret 2025 – Warga Desa Kayumoyondi, Dusun 5, terus dirundung kekecewaan akibat layanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang tak kunjung berfungsi. Sejak bertahun-tahun lalu, air bersih di wilayah ini tak mengalir, dan hingga kini, pemerintah daerah belum mampu memberikan solusi nyata.
Masalah ini sebenarnya telah mencuat sejak 16 April 2024, namun, setahun berlalu, warga tetap dibiarkan tanpa kepastian. Sejumlah warga bahkan menyebut bahwa air SPAM sudah tak mengalir jauh sebelum pemberitaan pertama kali muncul. Sayangnya, respons dari pemerintah justru minim dan lebih banyak terkesan melempar alasan.
“Air di sini sudah lama tidak mengalir. Sejak tahun lalu, bahkan sebelum bapak datang tahun lalu itu, memang sudah tidak jalan. Kalau tidak salah, sudah sekitar empat tahun. Tapi, kalau di bagian atas desa, air masih ada,” ungkap beberapa warga Desa Kayumoyondi, Lorong Lomengkor, Dusun 5. 20/maret/25 Sekira pukul 16:20WITA
Saat dikonfirmasi, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) berdalih bahwa kendala utama adalah menurunnya debit air pada intake atau sumber utama akibat aktivitas di sekitar lokasi. Mereka mengklaim telah mencoba mencari sumber air baru sejak 2024, tetapi tidak menemukan lokasi yang memiliki debit air mencukupi.
“Kami mengupayakan pemindahan sumber air dan sudah melakukan survei di beberapa calon lokasi, tetapi hasilnya tidak memenuhi standar karena debit airnya kecil,” Tulis Kepala UPTD Boltim Winanda Kamis 20 Maret 2025 Sekira pukul 17:33 WITA
Lebih mencengangkan, UPTD baru mendapat informasi dari warga pada Februari 2025 mengenai sumber air baru yang dianggap layak. Namun, alih-alih segera bertindak, mereka justru menunda survei hingga setelah Lebaran. Dalih yang digunakan? Standar teknis dan keterbatasan anggaran.
“Pada awal Februari 2025 kami mendapatkan informasi dari salah satu warga terkait adanya lokasi sumber air yang menurutnya debit airnya cukup. Mudah-mudahan setelah Lebaran akan kami survei dan jika memenuhi sesuai standar teknis serta anggaran mencukupi mengingat tahun ini ada efisiensi anggaran, akan kami laksanakan sesegera mungkin” lanjut tulis winan
Sementara itu, satu-satunya layanan SPAM yang masih berjalan di desa kayumoyondi hanya mencakup beberapa Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan segelintir Sambungan Rumah (SR) di kompleks lapangan.
“Untuk saat ini, SPAM Kayumoyondi hanya mencakupi RTLH dan beberapa SR di kompleks lapangan” Ahir pesan winanda
Sekedar informasi. Mayoritas warga kayumoyondi di dusun 5 tetap dibiarkan tanpa akses air bersih, sebuah ironi di tengah janji-janji pemerintah tentang kesejahteraan masyarakat, Jika UPTD terus beralasan dan menunda penyelesaian, bukan tidak mungkin kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan semakin runtuh.
Donal Paputungan
(Kabar-Jurnalis.com)