Tutuyan, 10 April 2025 – Suasana di Kantor Desa Dodap Induk, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), memanas pada Kamis pagi (10/4) sekitar pukul 09.20 WITA. Puluhan warga memprotes keputusan Penjabat (PJ) Sangadi Herlin Leksi Ratu dan istrinya yang diduga telah memberhentikan kader Posyandu dan Kader Keluarga Berencana (KB) kurang lebih 17 orang tanpa alasan yang jelas.
Warga merasa kecewa dan marah karena pemberhentian dilakukan secara tiba-tiba dan tanpa surat resmi. Bahkan, para kader lama hanya disuruh “kerja bakti” tanpa kejelasan status.
“Kami masih sah sebagai kader karena belum ada surat pemberhentian. Tapi tiba-tiba kami diganti,” kata Ibu inisial An, salah satu kader yang protes.
Istri PJ Sangadi disebut menyampaikan langsung
pergantian kader dengan cara yang kasar dan memicu kemarahan warga. Mereka merasa diperlakukan tidak adil dan menuntut kejelasan.
Saat dikonfirmasi, PJ Sangadi mengakui memang belum membuat Surat Keputusan (SK) pemberhentian, namun ia beralasan bahwa proses sedang berjalan dan sudah berlaku mulai 1 April.
“Saya akui SK-nya belum ada, tapi saya sudah sampaikan ke mereka kalau perubahan ini dihitung sejak 1 April,” ujar Herlin.
Namun penjelasan itu tidak diterima warga. Mereka meminta Bupati dan Wakil Bupati segera turun tangan dan mengevaluasi kepemimpinan PJ Sangadi yang dinilai membuat keributan sejak awal menjabat.
“Baru beberapa minggu menjabat, sudah bikin ribut. Kami tidak butuh pemimpin yang semena-mena,” tegas warga lainnya.
(Donal)