TUTUYAN — Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terus berupaya menangani masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan menggunakan aplikasi SIMFONI PPA.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Boltim, dan ditutup secara resmi oleh Wakil Bupati Argo V. Sumaiku pada Rabu, 28 Mei 2025 di Hotel Sutan Raja Kotamobagu.
Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan pesan langsung dari Bupati Boltim, Oskar Manoppo, kepada seluruh peserta pelatihan.
“Pak Bupati menyampaikan harapannya agar para peserta yang telah mendapatkan ilmu dan keterampilan selama pelatihan dapat terimplementasikan dengan baik. Bagaimana melakukan penginputan data di aplikasi SIMFONI PPA, ini perlu segera dilakukan dengan penyajian data akurat,” ujar Wabup Boltik Argo V Sumaiku.
Ia menambahkan bahwa data yang rapi dan benar sangat dibutuhkan oleh pemerintah dalam membuat keputusan. Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga penting agar kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa dicegah sejak dini.
“Tahun ini angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak menunjukkan tren naik. Pak Bupati dan saya sangat berharap kasus terhadap perempuan dan anak di daerah kita dapat ditekan, dicegah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Tierza Junita Damopolii, menjelaskan bahwa para peserta pelatihan sudah siap menjalankan tugas pencatatan dan pelaporan melalui aplikasi SIMFONI PPA.
“Jumlah operator yang sudah memiliki akun di SIMFONI PPA ada sepuluh. Delapan operator di masing-masing Puskesmas yang ada di Boltim, satu operator di Rumah Sakit Pratama dan satu di Polres Boltim. Mereka akan mulai melakukan pencatatan dan pelaporan kasus kekerasan perempuan dan tentunya mereka akan terus terkordinasi dengan kami di Dinas PPPA,” ungkap Tierza.(Donal)