Pemdes Ketap Bersama Masyarakat Menggelar Acara Adat Tradisi Lima Likur Bulan Suci Ramadhan

oleh -1269 Dilihat

Kabar Jurnalis Com–Pemerintah Desa Ketap, Kecamatan Jebus, Bangka Barat, beserta masyarakat setempat bersuka cita merayakan acara adat tradisi kebudayaan Lima likur hingga Tujuh Likur dalam rangka memperingati malam Lailatul Qadar, pada Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah. Senin 24/03/2025.

Pada acara Lima likur Pemerintah Desa Ketap menyelenggarakan Buka bersama, setelah malam dilanjutkan dengan acara yang dinamakan Puting – Puting, yaitu tradisi membagikan makanan kepada anak – anak, yang dimulai setelah Solat Magrib.

Perayaan acara adat Lima likur dihadiri Kepala Desa Ketap beserta Perangkat, Kabid Disparbud Kabupaten Bangka Barat, Camat Jebus, Pemuka Agama dan Masyarakat Desa Ketap, yang diisi acara Tausiyah Ramadhan.

Kepala Desa Ketap Asyro Hasbar S. Ag mengatakan, tradisi ini sudah ada berpuluh – puluh tahun mungkin sudah ratusan tahun yang lalu, dan sudah lima tahun Pemerintah Desa Ketap menganggarkan untuk bingkisan puting – puting dari Dana APBDes.

“Tradisi adat pada peringatan Lima likur sudah ada dari zaman nenek moyang kami dulu, dan alhamdulillah masih ada sampe sekarang, setiap malam lima likur dan tujuh likur,” kata Kades.

Asyro Hasbar menjelaskan, Puting – Puting berasal dari kata Puting yang artinya makanan sisa dari Berbuka atau sisa kue yang dibuat untuk lebaran.

“Setiap habis magrib anak – anak datang kerumah – rumah warga meminta makanan tersebut, dengan membawa obor karena kondisi penerangan dulunya belum ada, dan warga yang didatangi anak – anak sudah menyiapkan makanan yang akan diberikan, dan acara ada tersebut tetap lestari berlanjut hingga sekarang,” jelas Kades.

Kades Ketap juga menyampaikan. Di era sekarang ini makanan yang di sediakan tiap rumah bukanlah makanan sisa berbuka, akan tetapi makanan – makanan yang sengaja di beli di Toko, Warung yang cenderung ke makanan khas atau kesukaan anak – anak.

“Filosofinya acara ini adalah mengajarkan bagaimana kita berbagi atau bersedekah, dan juga mengingatkan bahwa lebaran Idul Fitri tingal lima hari lagi, di tangal ganjil di sepuluh hari terahir Ramadhan yang sangat baik jika kita berbuat kebaikan,” tutur Kades.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.