BOLTIM, Sulawesi Utara – Ketua LSM Kampak Mas RI DPD Sulawesi Utara, Alferi Hontong menyatakan dirinya mendapatkan ancaman pembunuhan melalui media sosial. Ancaman tersebut datang dari akun bernama @Yuli Tamamilang, yang disebut mulai mengganggu langkah pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh LSM Kampak Mas RI di Sulawesi Utara.
Alferi Hontong mengungkapkan, selama ini pihaknya aktif melaporkan berbagai kasus dugaan korupsi di wilayah Sulawesi Utara, termasuk beberapa kasus yang melibatkan sejumlah hukum tua (kepala desa) hingga pejabat tertentu. Bahkan, salah satu kasus tersebut diduga melibatkan anggota keluarga dari pemilik akun Yuli Tamamilang.
“Tugas kami adalah memberantas korupsi dan mengungkap dugaan penyalahgunaan wewenang yang merugikan masyarakat. Namun, akhir-akhir ini muncul ancaman serius melalui akun atas nama Yuli Tamamilang, yang mencoba menghalangi upaya kami,” ujar Alferi Hontong pada wartawan kabar-jurnalis.com senin 16 desember 2024.
Menurut Alferi, ancaman itu bukan hanya mencemarkan nama baiknya sebagai aktivis anti-korupsi, tetapi juga berpotensi membahayakan nyawanya. “Pengancaman melalui media sosial ini tidak bisa dibiarkan. Saya sudah meminta Tim Siber Polda Sulut untuk melacak dan mengusut tuntas identitas pemilik akun tersebut,” tambahnya.
Lebih lanjut, Alferi merasa heran mengapa upaya LSM dalam mengungkap kasus korupsi justru mendapat hambatan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. “Jika memang ada kepentingan tertentu di balik ancaman ini, saya kira aparat hukum harus bertindak tegas agar tidak ada lagi yang berani mengintimidasi pejuang anti-korupsi,” tegasnya.
Aktivitas LSM Kampak Mas RI selama ini dikenal vokal dalam menyuarakan dan melaporkan kasus dugaan korupsi di Sulawesi Utara. Langkah Alferi Hontong dalam membongkar berbagai penyimpangan mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak, namun di sisi lain juga menuai perlawanan dari oknum-oknum tertentu.
Alferi menegaskan, ancaman semacam ini tidak akan menghentikan langkahnya. “Ini justru memacu semangat kami untuk lebih keras dalam memerangi korupsi. Kami tidak akan takut, dan saya meminta aparat segera mengambil tindakan tegas terhadap ancaman ini,” tutupnya.
Sementara itu, pihak kepolisian diharapkan dapat bergerak cepat dalam menindaklanjuti laporan ini, terutama dalam memastikan keamanan dan kenyamanan para pegiat anti-korupsi di Sulawesi Utara.
(dp)