Warga Tutuyan, Boltim, Sulit Mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg, Masyarakat Minta Penjelasan 

oleh -2583 Dilihat
Warga Tutuyan, Boltim, Sulit Mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg, Masyarakat Minta Penjelasan 
Warga Tutuyan, Boltim, Sulit Mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg, Masyarakat Minta Penjelasan 

BOLTIM, SULUT – Masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), khususnya di Kecamatan Tutuyan, tengah menghadapi kesulitan dalam mendapatkan gas elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram. Kondisi ini membuat warga harus berkeliling hingga ke desa-desa lain untuk mencari gas yang langka tersebut.

Berdasarkan pantauan wartawan Kabar-Jurnalis.com, sejumlah warga terlihat mondar-mandir mencari tabung gas elpiji, namun hasilnya nihil. Salah satu warga Desa Tutuyan, Sumiati, mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan memasak karena ketiadaan gas elpiji di daerahnya.

“Dari Tutuyan sampai ke Kayumoyondi, saya sudah cari tabung gas ini, tapi tetap kosong. Saya tidak tahu apa alasan dan kendala sampai stok gas ini habis,” ungkap Sumiati, seorang ibu rumah tangga dengan dua anak, Minggu (5/1/2025).

Ia berharap pemerintah daerah melalui dinas terkait serta aparat penegak hukum dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.

“Harusnya dinas terkait di Boltim bersama aparat kepolisian mencari tahu apa yang menyebabkan gas elpiji 3 kg ini sulit didapatkan. Masyarakat jadi sangat kesulitan. Kalau terus seperti ini, kami terpaksa memasak dengan kayu bakar,” keluh Sumiati.

Kondisi ini menjadi perhatian serius, mengingat gas elpiji 3 kg adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat kecil. Ketergantungan pada gas bersubsidi sangat tinggi, sehingga kelangkaan ini menimbulkan dampak penting terhadap aktivitas sehari-hari warga.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur maupun aparat Polres Boltim belum memberikan tanggapan resmi terkait penyebab kelangkaan gas elpiji ini.

Permasalahan kelangkaan gas elpiji 3 kg di Kabupaten Boltim menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem distribusi dan pengawasan yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan pihak terkait.

Masyarakat berharap adanya transparansi dalam penjelasan penyebab kelangkaan ini, sekaligus solusi konkret agar situasi tidak semakin memburuk. Selain itu, diperlukan tindakan cepat untuk memastikan distribusi gas elpiji sampai ke masyarakat yang benar-benar membutuhkan, sehingga kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi tanpa harus menimbulkan keresahan.

(dp)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.