Tutuyan, 2 Mei 2025 – Warga Desa Togit, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), menyampaikan kekecewaan mereka terhadap kinerja Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam penanganan pascabanjir yang melanda desa mereka pada 29 April 2025.
Menurut warga, layanan Damkar dinilai tidak maksimal karena mobil pemadam yang sebelumnya sempat membantu proses pembersihan lumpur kini sudah tidak lagi terlihat di lokasi. Padahal, sisa lumpur masih menggenangi rumah-rumah dan pekarangan warga.
“Tolong sampaikan keluhan kami. Mobil damkar sudah tidak membantu lagi menyemprot lumpur, baik di dalam rumah maupun di halaman. Lihat saja, peralatan dapur kami masih tertimbun lumpur,” ungkap Tete Fano, salah satu warga terdampak.
Tete Fano menilai petugas Damkar tidak menuntaskan tugas mereka dan meminta pemerintah daerah untuk segera mengevaluasi kinerja dinas terkait.
“Kalau petugas Damkar tidak siap bekerja di lapangan dalam situasi darurat seperti ini. Ini soal kemanusiaan, bukan sekadar pekerjaan rutin,” tegasnya.
Di tengah kekecewaan terhadap Damkar, warga justru menyampaikan apresiasi kepada Palang Merah Indonesia (PMI) yang dinilai konsisten membantu sejak hari pertama banjir.
“PMI terus hadir dan membantu membersihkan rumah serta peralatan warga. Kami sangat berterima kasih atas dedikasi mereka,” tambah Tete Fano.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Damkar Tedi menyatakan bahwa layanan penyemprotan masih dilakukan, meskipun salah satu unit mobil mengalami gangguan teknis.
“Penyiraman tetap kami lakukan. Memang satu unit mobil sempat mengalami gangguan, tapi sudah diperbaiki dan kegiatan terus berjalan,” jelas Tedi melalui sambungan telepon mesengger.
Di sisi lain, Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Stenli Budiman, menyampaikan keterangan berbeda. Ia mengaku tidak mengetahui secara rinci operasional Damkar karena bukan menjadi wewenangnya secara langsung.
“Saya berada di sekretariat, jadi mungkin bisa dikonfirmasi ke kepala seksi. Tapi setahu saya, petugas Damkar masih berada di lokasi Desa Togit,” ujar Stenli.
Ia menambahkan, meskipun personel dan armada terbatas, petugas Damkar tetap berupaya memberikan layanan semaksimal mungkin.
“Petugas Damkar saat ini masih berada di lapangan. Memang tidak semua rumah bisa dijangkau sekaligus karena mobil hanya dua unit. Tapi mereka tetap bekerja,” pungkasnya.
Informasi tambahan:
Bahwa pemberitaan ini telah di Ralat dikarenakan ada kesalahan redaksi dalam penulisan. Untuk itu redaksi juga meminta maaf kepada yang bersangkutan tetapi Fano atas kesalahan yang telah terjadi.