Media SKT Diminta Klarifikasi terkait Berita Menyudutkan Pakcik Supar Tentang Penyelundupan BBM Jenis Solar

oleh -727 Dilihat

Kabar Jurnalis Com–Dalam isi Percakapan Antara Pak Cik Supar dengan Sukarto yang menyebutkan dirinya pimpinan media Online Surat Kabar Terkini.

Setelah Membaca Pemberitaan yang diterbitkan Media Online Surat Kabar Terkini (SKT), salah satu Media yang ada di Babel tentang adanya percakapan dengan Pak Cik Supar dianggap tidak etis dan tidak nyaman dalam hal dunia jurnalistik.

Dikatakan Pak Cik Supar bahwa Sukarto yang katanya Pimpinan Media SKT kala itu mendatanginya dengan cuma membawa buku, dan tidak menunjukkan identitas atau kartu Pers, tiba – tiba bertanya mana ini jatah saya sudah 2 bulan tidak dapat, sedangkan yang lain sudah dapat, sedikit membuat saya bingung dan kaget.

“Jadi dalam penulisan beritanya, Sukarto mengaku bahwa dia merasa mau dikasih uang atau sebutan jatah oleh Saya, dan dirinya menolak mentah-mentah untuk jatah bulan ini (February) itu bohong besar,” kata Pak Cik Supar.

“Pada hal sudah jelas pengakuan Sukarto lah yang meminta, bahkan parahnya lagi Sukarto mengakui sendiri sudah mengambil uang jatah bulanan duluan melalui seseorang sebanyak 400ribu pada November dan Desember 2024 lalu, dibuktikan chat dan transferan, kembali minta lagi mulai Januari 2025,” ungkap Pak Cik Supar.

“Disini jelas saudara Sukarto yang mengatur semuanya ini serta pernah menikmati aktifitas tersebut, lucunya Sukarto menerbitkan berita seolah-olah dia paling jujur dan bersih sebagai modal untuk berlindung diri dan ingin menyebar rilis berita yang ditulis ini ke Media lain agar dirinya mendapat dukungan, apalagi dirinya menyebut nama tim pada hal Sukarto hanya sendiri yang datang menemui saya tidak ada orang lain. Terus Ratusan Wartawan itu siapa yang disebut oleh Sukarto,” jelas Pakcik.

Malam itu Kedatangan Saudara Sukarto yang hanya seorang diri dan mengakui dirinya aktif bekerja di Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tidak ada tim dalam rombongan sebagai mana tulisan disebut (TIM), awalnya baik – baik sehingga ada kesan keakraban dan bercanda maka terjadi lah perbincangan santai seperti diwarung kopi sampai bicara masalah BBM dan lainnya.

“Namanya pembicaraan sudah nyaman maka jadi nyambung. Anehnya percakapan yang dianggap penuh keakraban malam itu ternyata dimanfaatkan oleh saudara Sukarto yang diduga saat itu sedang dipengaruhi Narkoba dengan cara diduga direkam secara ilegal tanpa izin saya apalagi sampai menyebar luaskan pembicaraan di media, sehingga dijadikan bahan jurnalistik dan terjadi lah klarifikasi ini,” ujar Pakcik.

“Jadi apa yang ditulis oleh saudara Sukarto tidak etis banyak bohongnya hanya berdasarkan bahasa emosi dan memuaskan hati, sehingga menjatuhkan nama seseorang,” tutur Pakcik.

Kepada Pimpinan Redaksi Surat Kabar Terkini (SKT) untuk menerbitkan berita ini kembali, atau klarifikasi biar Publik tidak salah menilai dan sayapun akan mengadukan perihal ini ke Dewan Pers di Jakarta demi hak hak Saya,” pungkasnya.

Sayangnya sampai sekarang klarifikasi saya ini tidak dinaikkan pasca berita itu terbit oleh Saudara Sukarto alias Toto yang mengaku Jurnalis Profesional.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.