TUTUYAN — Rapat Paripurna DPRD Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang membahas Pembicaraan Tingkat II terhadap tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) pada Senin (20/1/2025) sore, mendadak menjadi sorotan. Paripurna yang bertujuan menetapkan tiga Ranperda menjadi peraturan daerah ini menghadirkan momen kontroversial dengan kehadiran Ketua DPRD Boltim, Samsudin Dama.
Adapun tiga Ranperda yang dibahas adalah Ranperda tentang Penyelenggaraan Kearsipan Daerah, Ranperda tentang Tata Cara Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah, dan Ranperda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Rapat awalnya berlangsung normal dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Boltim, Kevin Sumendap. Namun, suasana berubah saat Samsudin Dama tiba-tiba hadir dan duduk di samping Kevin di penghujung rapat. Kehadiran mendadak ini menjadi perhatian, terutama karena Samsudin diketahui masih dalam masa tugas luar daerah menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kotamobagu ke-115.
Hal yang lebih mengejutkan adalah sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di DPRD meminta agar wartawan tidak memuat foto Samsudin dalam pemberitaan. Mereka khawatir kehadiran Samsudin di paripurna bisa memengaruhi status perjalanan dinasnya.
“Kalau boleh jangan pakai foto Ketua di berita. Soalnya Ketua masih TL (tugas luar) dua hari,” ujar seorang pegawai sekretariat DPRD.
Saat dikonfirmasi usai rapat, Samsudin membenarkan bahwa ia tengah menjalankan tugas luar di Kotamobagu. “Ada itu, ada tugas luar, dari itu, e apa, Kotamobagu. Ih kita ada TL noh. Pulang kamari iko lanjut kegiatan ini,” katanya dengan logat khas.
Namun, saat ditanya lebih lanjut soal kehadirannya di tengah masa tugas luar, Samsudin justru terlihat emosional. Ia menyatakan bahwa hal tersebut bukan urusan wartawan.
“Pastinya bukang wartawan pe urusan itu kwa, ah, bukan mo tanya tu urusan. Sudah, mo terserah itu bukang wartawan pe urusan. Masa ngoni mo pitanya itu. Ah, ada TL mar kita suka boleh mo ta iko paripurna. Justru ini yang baik,” ucapnya dengan nada tinggi.
Ia juga menambahkan bahwa ketidakhadirannya di paripurna tidak akan menjadi masalah, sebab rapat telah selesai saat dirinya hadir.
“So sudah selesai itu sidang, selesai kok. Sebenarnya nyanda mo datang juga nyanda mo kiapa,” tambahnya.
Kehadiran Samsudin di Rapat Paripurna DPRD Boltim ini memicu perdebatan publik terkait etika pejabat dalam melaksanakan tugas luar. Di sisi lain, sikap emosional Samsudin dalam menanggapi pertanyaan wartawan semakin memantik tanda tanya tentang kepatutan kehadirannya di tengah status perjalanan dinas.
(Dp)