Pangkalpinang, Kabar Jurnalis,-
Lapas Pangkalpinang terus berupaya meningkatkan Iman dan Taqwa bagi Warga Binaan dalam menjalani masa pembinaanya dengan ketenangan batin, harapan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan hidup di balik jeruji besi. Hal ini ditandai dengan hadirnya Koordinator Pembinaan Narapidana Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) dalam Tausiah Agama memperingati Isra’ Mi’raj 1445 H. Rabu (7/2/2024)
Kepala Lapas Pangkalpinang, Badarudin, mengatakan pihaknya terus berkomitmen dalam meningkatkan program-program pembinaan kerohanian guna membina Warga Binaan agar menjadi pribadi yang lebih baik.
“Kegiatan ini melibatkan aspek keagamaan dan rohani agar dapat membantu Warga Binaan kami memperoleh kebebasan beragama dan memperdalam pemahaman tentang keyakinan mereka,” jelasnya.
Menurutnya, pembinaan kerohanian dapat membantu Warga Binaan memperoleh bekal keagamaan yang memperkaya kehidupan mereka. Dengan memahami nilai-nilai agama, mereka dapat hidup harmonis dengan lingkungan dan menjadi pribadi yang lebih baik ketika kembali ke masyarakat.
“Kegiatan ini sangat positif, semoga bermanfaat dapat membantu Warga Binaan mengalihkan perhatian dari perilaku negatif,” harapnya.
Sementara itu, Koordinator Pembinaan Narapidana Ditjenpas, Nanang Rukmana, yang sekaligus melaksanakan monitoring dan evaluasi serta supervisi di Lapas Pangkalpinang menyatakan bahwa kegiatan ini selaras dengan kebijakan Ditjenpas terkait pedoman pembinaan kepribadian kerohanian. Pedoman ini bertujuan meningkatkan kualitas ketaqwaan, intelektual, sikap, perilaku, profesionalisme, serta kesehatan jasmani dan rohani Warga Binaan.
“Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik di Lapas dan membantu Warga Binaan dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi ke masyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut, Nanang menjelaskan bahwa pembinaan kerohanian termasuk dalam Standar Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN) yang merupkan kerangka yang digunakan oleh Ditjenpas untuk memastikan pembinaan yang efektif bagi Warga Binaan, yang bertujuan untuk memenuhi hak-hak Warga Binaan dan meningkatkan kualitas pembinaan didalam Lapas.
“Semua program pembinaan akan terekam pada sistem pembinanan berbasis data, jadi ikuti program pembinaan dengan baik, laksanakan kewajiban sehingga hak-hak akan dipenuhi. SK bebas akan menunggu, bukan Warga Binaan yang menunggu SK,” harap Nanang.
Adapun tema Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW kali ini adalah “Kita Jadikan Shalat Untuk Meningkatkan Iman dan Takwa Serta Memperkuat Jalinan Kebersamaan dan Persatuan Demi Terwujudnya ASN yang BerAKHLAK”. Tausiah Agama disampaikan oleh Ustadz Suryadi, Ia menjelaskan bagaimana cara meraih ridha Allah (azza wajalla). Ada empat cara untuk meraihnya, yang pertama meraih ridha allah azza wajalla dalam ranah Akidah, dengan beriman kepada-Nya, beribadah hanya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
“Semoga cara yang pertama ini dapat kita pahami dengan baik untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan nyata semampunya,” pesan Ustadz Suryadi
Yang kedua, meraih ridha allah azza wajalla dalam ranah ibadah Amaliah, ketiga, meraih ridha allah azza wajalla dalam ranah ibadah hati dan yang keempat meraih ridha allah azza wajalla dalam ranah ibadah Muamalah. Di antara cara meraih ridha allah azza wajalla dalam ranah ibadah Muamalah adalah dengan menjaga lisan agar hanya mengucapkan kalimat yang positif dan baik kepada orang lain.
Diakhir Tausiah, ustadz Suryadi mengatakan, sebenarnya ada banyak sekali cara meraih ridha Allah azza wajalla, semakin dalam kita mengkaji Al-quran dan hadits, Insya Allah kita akan menemukan semakin banyak cara untuk meraih ridha Allah.
“Semoga Allah azza wajalla senanntiasa memudahkan kita untuk mempelajari dan mengamalkan kitab sumber ilmu kita, yaitu Al-quran dan As-Sunnah,” tutupnya.
Sumber: Humas Lapas Pangkalpinang