TUTUYAN — SMP Negeri 1 Kotabunan, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), berhasil meraih juara 1 pada lomba drum band tingkat SMP/MTs se-Boltim yang digelar sejak 1 Agustus 2025.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Boltim, Argo Vinsensius Sumaiku, kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kotabunan, Hilda Damopolii, usai pelaksanaan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 di Lapangan Gogaluman, Tutuyan Induk.
Prestasi ini diraih berkat semangat, kerja keras, dan dedikasi para peserta didik SMP Negeri 1 Kotabunan dengan dukungan penuh Tiga orang pelatih. Drum band sekolah yang berlokasi di Buyat tersebut memiliki anggota sebanyak 48 orang, terdiri atas 28 anggota Percussion, 8 anggota Color Guard, dan 12 Mayoret, di mana dua orang di antaranya bertindak sebagai Gita Pati atau Field Commander.
Sebagai Gita Pati utama tampil Putri Salfa Adawiyah Olii, didampingi Zifarah Ramerame sebagai Back Field. Adapun Syelo Feliska Ratu Somba memimpin sebagai Mayoret Utama, Syahdan Unonungo sebagai Kapten Percussion, dan Rebeca Holly Grace Meidinda Lumintang sebagai Kapten Color Guard. Penampilan tim ini berada di bawah binaan Kepala Sekolah, Helda Damopolii, S.Pd, bersama tiga pelatih serta General Manager, Ningsih Lokiman, S.Pd.
Dalam kompetisi, drum band SMP Negeri 1 Kotabunan mengusung tema “Wonderland Nusantara”, yang terinspirasi dari “Wonderland Indonesia”. Tema ini menjadi persembahan khusus di HUT ke-80 Republik Indonesia dengan menampilkan perjalanan magis yang memadukan budaya, alam, dan imajinasi dalam harmoni musik serta gerakan yang memukau.
Melalui aransemen musik modern yang berpadu dengan visual sederhana, penampilan ini mengajak penonton menjelajahi kekayaan Nusantara dari Sabang hingga Merauke, termasuk Bolaang Mongondow Timur. Hal tersebut diwujudkan melalui tarian dan lagu-lagu tradisional, antara lain Sipatokaan yang menggambarkan kasih sayang ibu kepada anaknya yang merantau, Manuk Dadali sebagai simbol nasionalisme dan keperkasaan Garuda, Ki Bata dari tradisi Mongondow yang melambangkan kelembutan dan martabat perempuan, serta tari Kabela yang mencerminkan keramahan dan penghormatan terhadap tamu.
Tidak hanya itu, penampilan semakin kuat dengan lantunan lagu nasional 17 Agustus yang menegaskan pentingnya menanamkan semangat juang para pahlawan untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan.
Setiap langkah, ketukan, tarian, dan lagu daerah yang disajikan drum band SMP Negeri 1 Kotabunan berhasil menghidupkan kembali warisan budaya Nusantara. Penampilan tersebut bukan sekadar atraksi seremonial, melainkan sebuah karya yang menegaskan bahwa Indonesia, termasuk Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, adalah negeri ajaib yang patut dibanggakan.
Kemenangan ini menjadi kebanggaan besar bagi sekolah, masyarakat Kotabunan, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur secara keseluruhan. Selain itu, capaian ini juga membuktikan bahwa dunia pendidikan di Boltim mampu melahirkan generasi berprestasi tidak hanya di bidang akademik, tetapi juga seni dan budaya. (Donal)