Boltim, 16 April 2025 — Dinas Pendidikan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) diminta untuk segera mengevaluasi kinerja para guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tutuyan II. Permintaan ini mencuat setelah seorang orang tua siswa mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap abai oknum guru yang dinilai tidak memperhatikan keselamatan anak-anak didik.
Sumiati, orang tua dari salah satu siswa kelas enam di sekolah tersebut, mengaku kecewa karena tidak ada komunikasi dari pihak sekolah terkait waktu kepulangan anak-anak. Hal ini membuat siswa sering pulang sendiri tanpa pengawasan.
“Kami ini orang susah. Kalau anak kami sudah keluar dari sekolah, tolong beri tahu lewat telepon supaya kami bisa jemput. Tapi ini tidak ada informasi sama sekali dari guru. Anak saya kadang jalan kaki, kadang naik bentor bayar lima ribu. Pernah juga pulang sore karena jalan panas, akhirnya mampir ke rumah temannya,” ujar Sumiati dengan nada kesal.
Ia juga menyoroti lemahnya perhatian guru terhadap keselamatan siswa di luar jam pelajaran.
“Kalau cuma terlambat pulang, mungkin masih bisa diterima. Tapi bagaimana kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di jalan? Siapa yang akan bertanggung jawab? Kami percaya anak kami ada di sekolah, tapi kenyataannya tidak diawasi saat pulang,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pendidikan Boltim, Yusri Damopolii, dan Kepala SDN 1 Tutuyan II, Kiswanto Paputungan, belum memberikan keterangan resmi.
Permasalahan ini memunculkan sorotan terhadap sistem pengawasan dan tanggung jawab guru terhadap anak didik, khususnya di sekolah-sekolah negeri yang seharusnya menjadi tempat paling aman dan nyaman bagi siswa.
(Donal)