Kabar Jurnalis Com–Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kepahiang menggelar Festival Budaya Umbung Kutei, yang merupakan salah upaya untuk merawat dan melestarikan sejarah budaya dan adat istiadat.
Kegiatan acara Umbung Kutei III berhasil diselenggarakan di Pusat Rumah Adat Kabupaten Kepahiang pada 17 hingga 19 September 2024, yang merupakan inisiatif dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang.
Umbung Kutei secara garis besar berarti berkumpulnya masyarakat untuk melaksanakan hajat atau kegiatan adat dan budaya dengan nilai gotong royong dan persatuan.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Museum Provinsi Bengkulu, yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, serta melibatkan seniman, budayawan, instansi pemerintah setempat, organisasi masyarakat, pelaku UMKM, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya lokal, tetapi juga memperkuat hubungan antarmasyarakat serta mendukung perekonomian lokal melalui partisipasi UMKM setempat.
Kegiatan acara adat dibuka langsung Bupati Kepahiang, Dr. Ir. H. Hidayattullah Sjahid, M.M., IPU. dengan memancung Tebu, yang menandai dimulainya rangkaian ritual adat. Setelah itu, berbagai rangkaian upacara adat lainnya berlangsung dengan khidmat dan sukses, mencerminkan kekayaan tradisi serta semangat kebersamaan masyarakat Kabupaten Kepahiang.
Berbagai pagelaran seni budaya yang ditampilkan dalam acara Umbung Kutei antara lain, tarian-tarian adat, lagu-lagu tradisional, pementasan drama dengan bahasa Rejang, dan masih banyak lagi pementasan adat lainnya.
Selain itu, dalam Festival Umbung Kutei III ini juga terdapat pameran benda-benda museum koleksi Museum Negeri Bengkulu, Seminar Kebudayaan dan Museum, dan berbagai macam perlombaan, seperti lomba fashion show Batik Diwo (batik khas Kepahiang), Lomba Kaligrafi Aksara Ulu, lomba menganyam bunang, dan lomba solo song lagu Daerah Suku Rejang.
Tak ketinggalan, para Pelaku UMKM juga diberi kesempatan untuk terlibat dalam Event Umbung Kutei III ini, dengan adanya stan-stan yang digunakan untuk memasarkan produk-produk mereka seperti makanan khas Rejang, kerajinan tangan, Batik Diwo, serta produk UMKM lainnya.
Dr. Nining Fawely Pasju, S.Pt, M.M., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang, menyatakan bahwa melalui acara Umbung Kutei 2024, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang turut berperan aktif dalam mendukung program prioritas nasional yang juga menjadi fokus pembangunan daerah.
Beberapa prioritas utama yang diangkat meliputi pelestarian dan pengembangan budaya, penguatan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, serta pendidikan karakter berbasis nilai-nilai lokal di sekolah-sekolah. Selain itu, pemberdayaan komunitas adat, pelestarian bahasa daerah, dan pengembangan festival budaya di tingkat nasional dan daerah juga menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya Kepahiang.
“Alhamdulillah Umbung Kutei 2024 kembali terlaksanakan dengan baik. Terlihat dari tingginya antusiasme masyarakat yang mengunjungi lokasi Festival Umbung Kutei,” ungkap Nining.
“saya berharap Festival Umbung Kutei juga menjadi Icon pariwisata budaya yang dapat mengenalkan Budaya Rejang baik ditingkat lokal, nasional, maupun menjadi daya tarik bagi wisatawan Internasional,” harapnya.
“Kedepan juga saya berharap Umbung Kutei selanjutnya akan semakin banyak pihak yang mau berkolaborasi dan berkontribusi untuk acara budaya terbesar di Kabupaten Kepahiang ini,” tutup Nining. (Red).