Bupati Boltim Temui BPJN Sulut, Bahas Peningkatan Infrastruktur Jalan Nasional

oleh -1 Dilihat

Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Oskar Manoppo, menggelar pertemuan strategis dengan jajaran Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara, Jumat (4/7/2025).

Pertemuan berlangsung di Kantor BPJN Sulut, Minahasa Utara, dan menjadi ajang penting untuk memperkuat koordinasi dalam percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah Boltim.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Oskar didampingi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Harris Sumanta. Rombongan Pemkab Boltim disambut langsung oleh Kepala BPJN Sulut, Handiyana, S.T., M.T., M.Sc., bersama Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah II Sulut, Rismono, S.T., M.T.

Pertemuan ini sekaligus menjadi sarana menjalin silaturahmi antara Pemkab Boltim dan BPJN Sulut. Dalam diskusi tersebut, Bupati menyampaikan harapan agar peningkatan kualitas infrastruktur jalan nasional yang melintasi Boltim dapat menjadi prioritas.

“Meskipun Kepala BPJN saat ini masih tergolong baru, sinergi sangat dibutuhkan demi percepatan pembangunan infrastruktur strategis di daerah,” ujar Oskar.

Salah satu fokus utama dalam pertemuan ini adalah ruas jalan nasional batas Kotamobagu-Sinisir. Bupati menekankan pentingnya peningkatan kualitas jalan tersebut karena menjadi akses utama menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Boltim.

“Jalan menuju RSUD harus diprioritaskan. Ini bukan sekadar soal akses, tetapi menyangkut keselamatan dan pelayanan publik dasar,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPJN Sulut, Handiyana, menyampaikan bahwa ruas Kotamobagu-Sinisir sebenarnya sudah masuk dalam program usulan. Namun, realisasinya sempat tertunda dan saat ini tengah diupayakan agar bisa segera diprioritaskan.

Selain itu, Bupati juga menyoroti ruas Buyat–Onggunoi hingga Pakoba, khususnya segmen jalan dari Kayumoyondi ke Togid yang melintasi kawasan pusat pemerintahan Boltim. Ia mengusulkan pengembangan menjadi dua jalur dengan empat lajur guna memperkuat tampilan ibukota sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pemerintahan.

“Kita ingin wajah ibukota Boltim tampil lebih representatif. Pengembangan ruas ini akan mendorong pertumbuhan wilayah secara menyeluruh,” ujarnya.

Handiyana merespons positif usulan tersebut, namun mengingatkan bahwa pelaksanaan proyek tetap bergantung pada ketersediaan lahan yang harus disiapkan oleh pemerintah daerah.

“Kami siap mendukung secara teknis dan program, namun ketersediaan lahan adalah syarat mutlak yang harus dipenuhi daerah,” jelasnya.

Mengakhiri pertemuan, Bupati Oskar mengajak masyarakat Boltim untuk turut serta mendukung kelancaran pembangunan, khususnya terkait kerja sama dalam proses pembebasan lahan.

“Pembangunan infrastruktur bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah. Butuh dukungan dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat agar manfaatnya benar-benar dirasakan bersama,” pungkas Oskar.

(ADV)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.